DASAR
AWAL
Akses Lokasi
Pada tanggal 28 Oktober
1981 setelah selesai Upacara Bendera memperingati hari Sumpah Pemuda di
alun-alun Sumedang Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Sumedang yang pertama yang bertugas mulai tahun 1975
sejak
adanya Kantor Departemen Pendidikan dan Kabupaten / Kotamadya seluruh Indonesia
termasuk di Kabupaten Sumedang (Kosam Erawan) yang di dalam lingkungan
organisasi masa berkedudukan sebagai Ketua Umum Angkatan 45 Cabang Kabupaten
Sumedang meminta izin kepada Bupati Sumedang (Drs. H. Kustandi Abdurachman) dan
Ketua DPRD TK. II Sumedang (Letkol Purn. Oyo Sunaryo) untuk bertemu bertiga di
Kantor Bupati (Gedung Negara) dengan acara pembicaraan tunggal mengenai
kemungkinan berdirinya sebuah Universitas Swasta di Kota Sumedang, walaupun di
Kecamatan Cikeruh waktu itu sudah ada Unwim, Ikopin, dan APDN/IPDN.
LATAR
BELAKANG MENGAPA DI KOTA SUMEDANG BERDIRI
PERGURUAN TINGGI SWASTA
1.
Pada kurun waktu tahun 1962 – 1968 di Kota
Sumedang pernah ada perkuliahan Perguruan Tinggi IKIP Ekstensien Bandung,
Pendidikan Tinggi Dakwah Islam (PTDI), Akademi Administrasi Niaga (AAN) dan
tahun 1977 – 1978 Uninus Bandung Kelas Jauh.
2.
Hasrat para Lulusan SLTA Negeri/Swasta di
Kabupaten Sumedang untuk memasuki Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta
sangat besar kendatipun harus mengeluarkan biaya yang cukup lumayan untuk
keperluan biaya kuliah, sewa kamar, makan dan sebagainya diluar Kota Sumedang.
3.
Berniat untuk :
ü Meringankan
beban masyarakat/orang tua dalam membiayai kuliah putra putrinya.
ü Meringankan
pengawasan (controle) orang tua terhadap putra putrinya yang sedang mengikuti
kuliah jauh dari rumah orang tua.
ü Memanfaatkan
tenaga para putra putrinya untuk membantu orang tua di rumah dikala sedang
tidak ada kuliah.
ü Membantu
para karyawan dan guru yang masih berminat menambah ilmu guna meningkatkan
kedudukan atau profesinya.
ü Sebagaian
putra Sumedang dari sisa usia yang masih ada turut berpartisipasi aktif di
bidang pembangunan, khusus di bidang Pendidikan untuk Kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Sumedang.
Mengapa Perguruan Tinggi
Swasta di Kota Sumedang diberi Nama Universitas Sebelas April?
1.
Di Jawa Tengah ada sebuah Universitas
disebut Universitas Sebelas Maret. Nama Sebelas Maret dikaitkan dengan
peristiwa Supersemar, keluarnya Surat perintah Sebelas Maret.
2.
Sebelas April merupakan satu tanggal yang
memiliki satu peristiwa sejarah, yaitu pada tanggal 11 April 1949 di Desa
Cibubuan Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang terjadi pertempuran tembak
menembak antara Tentara Belanda terdiri dari Pasukan Baret Hijau dibantu oleh
Tentara sewaan Kerajaan Hindia Belanda yang anggotanya terdiri dari Bangsa
Indonesia (KNIL) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalion II
Tarumanegara Divisi Siliwangi yang baru datang “longmars” dari Yogyakarta.
Dalam peristiwa pertempuran ini Komandan Kompi II Kapten Eddy Sumapraja bersama
beberapa orang pengawalnya gugur di medan pertempuran tertembak mati dan
Komandan Batalion II Tarumanegara Mayor Abdurachman Natadikusumah ditangkap dan
disiksa secara biadab oleh pasukan Baret Hijau dan Pasukan KNILnya, kemudian
ditembak mati didepan Kantor Baladesa Cibubuan dikarenakan tidak mau menunjukan
dimana Komandan DIVISI Siliwangi (waktu itu Kol. Sadikin) berada dan tidak mau
membocorkan rahasia siasat tentara yang dipegang oleh Prajurit Siliwangi dimana
saja berada.
3.
Tanggal Sebelas April melahirkan jiwa
Patriotisme dan Kepahlawanan sebagai realisasi dari jiwa, semangat dan nilai
juang 45 dengan semboyan: “Sekali Merdeka Tetap Merdeka, Merdeka atau Mati
Terus Pantang Mundur.” Yang dibuktikan oleh Mayor Abdurachman Natadikusumah
selaku seorang Komandan Batalion II Tarumanegara dibawah Panji Siliwangi
memilih disiksa dan ditembak mati daripada harus menyerah membocorkan rahasia
perjuangan Negara Republik Indonesia Merdeka.
4.
Perguruan Tinggi Sebelas April dapat
dijadikan Candradimuka tempat penggemblengan para Mahasiswanya sebagai calon
Sarjana bila telah Lulus menjadi Sarjana berbakti dan mengabdi menurut
keahliannya masing-masing kepada Tanah Air dan Bangsa sampai akhir zaman.
5.
Perguruan Tinggi Sebelas April atau
Universitas Sebelas April dapat dijadikan Momentum Hidup atau Tugu Peringatan
yang bias dibawa dan dikenang oleh para lulusan dimana dan kapan saja tersebar
diseluruh Indonesia.
6.
Keberadaan Perguruan Tinggi Sebelas April
atau Universitas Sebelas April bukan milik pribadi atau seseorang tetapi milik
Yayasan yang disebut Yayasan Pendidikan Sebelas April (YPSA) Sumedang berstatus
independen tidak bernaung dibawah satu Partai Politik apapun atau tidak
berpihak kepada Partai Politik manapun. Berdasarkan Akte Notaris Christy S.
Sutadikusumah, SH. Nomor 24 tanggal 17 Mei 1982 berkedudukan di Sumedang dengan
struktur komposisi organnya terdiri dari Pembina, Pengawas, dan Pengurus
(Ketua, Sekretaris, Bendahara) dengan masa bhakti lima tahun sekali.
Disajikan Oleh: Kosam
Erawan (Ketua Pembina YPSA)
Akses Lokasi
- Berlokasi di pinggir jalan besar di kawasan Unsap Sebelas April Sumedang
- Bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat
- Tidak dilewati Angkutan Umum secara langsung
- Bisa menggunakan Angkutan Umum Sumedang - Bojong atau Sumedang - Sukamantri. Turun di pertigaan Angkrek - Angkrek Situ, dilanjut jalan kaki sekitar 100 meter ke arah barat
Komentar
Posting Komentar